Kenapa harus berhenti bermain Game Online?. Inilah pertanyaan yang pertama muncul dari diri saya ketika hati ini bertekad untuk Move On dari dunia Game. Dan Alhamdulilah sekarang sudah tidak lagi bermain Game Online dan terlepas dari kebahagiaan yang semu ini.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa alasan kenapa saya harus meninggalkan Game Online dan memulai hidup yang baru dengan pencapaian dan harapan yang nyata. Sebenarnya postingan ini juga ingin saya tunjukan pada teman saya yang sekarang kecanduan Game Online dan berharap mulai sekarang untuk tidak menjadi candu lagi.
Inilah Alasan Kenapa Harus Meninggalkan Main Game Online
1. Banyak waktu yang terbuang
Semua aktivitas manusia pasti memperlukan waktu, termasuk bermain Game Online. Tetapi kadang kita harus selektif dan lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu yang diberikan Tuhan pada kita. Setiap detik ini berharga dan hidup ini sangat pula berharga jika disia-siakan.
Dulu saya merasa bermain Game adalah hal yang menyenangkan dan mampu menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada rutinitas aktivitas saya. Dan inilah awal saya menjajaki dunia semu ini dan terpesona keindahannya.
Dan dari awal yang coba-coba, akhirnya saya ketagihan untuk bermain lagi, lagi, dan lagi. Ketika ada waktu luang baik itu pagi, siang, maupun malam terus bermain game. Terasa dalam fikiran ini hanya berfikir tentang game, game, dan game lagi.
Entah berapa waktu yang terbuang karena itu, waktu yang harusnya untuk tidur, belajar, dan bekerja tersita untuk bermain Game. Pernahkan sahabat berfikir, ketika kita sedang bermain Game, mungkin teman-teman kita sedang sibuk untuk menyiapkan diri untuk SUKSES dengan Belajar dan Bekerja Keras?.
Mungkin sekarang sahabat masih dalam tanggung jawab Orang Tua, tapi apakah kita baru memikirkan masa depan kita setelah Orang Tua tidak lagi bertanggung jawab atas hidup kita. Dan mugkin pada waktu itu semua sahabat kita sudah merasakan SUKSES dari jerih payahnya selama kita masih bermain Game Online.
Sukses itu tidak mudah, dan butuh waktu yang sangat panjang. Dan alangkah bijaknya jika waktu yang dipakai untuk bermain Game kita alihkan untuk membangun Kesuksesan kita di Masa Depan.
2. Kebahagiaan dan Pencapaian yang Semu/Tidak Nyata
Saya merasa didalam game kita lebih dihargai oleh orang lain, benar bukan?. Walaupun kita seorang pemulung jika kita pandai bermain game itu maka kita akan lebih dihargai dari pada saat kita menjadi pemulung didunia nyata.
Namun sayangnya, Kebahagiaan dan Pecapaian itu semu, tidak nyata, dan sementara. Kita hanya bahagia di dunia Game itu, dan hanya dihargai dan dipuji oleh para pemain yang berada di game yang sama. Gimana jika berada di Game yang lain?.
Di Game yang lain mungkin kita tidak lagi dipuji oleh para Gamer lain, malah sebaliknya kita menjadi seorang pemain yang baru/Newbie. Sedangkan Game di era ini sangatlah banyak, bertambah dan selalu berkembang.
Coba kita lihat nasib dari game terkenal sekelas COC, pada masa jayanya dulu setiap saya melihat teman bermain hp/smartphone pasti yang dibuka game COC. Namun lihat sekarang ditahun 2018.
COC lambat tapi pasti mengalami penurunan playernya, dan tergantikan oleh game dengan grafik yang lebih tinggi seperti game moba yang ngetrend di indonesia yaitu Mobile Legend dan Arena Of Valor (AOV).
Kemudian muncul lagi game dengan grafik yang lebih tinggi lagi sekelas PUBG dan Garena Free Fire. Dan dengan perkembangan processor dan GPU pada smartphone tidak menuntut kemungkinan akan bermuculan game-game dengan grafik yang lebih berat lagi.
Coba kita lihat nasib dari game terkenal sekelas COC, pada masa jayanya dulu setiap saya melihat teman bermain hp/smartphone pasti yang dibuka game COC. Namun lihat sekarang ditahun 2018.
COC lambat tapi pasti mengalami penurunan playernya, dan tergantikan oleh game dengan grafik yang lebih tinggi seperti game moba yang ngetrend di indonesia yaitu Mobile Legend dan Arena Of Valor (AOV).
Kemudian muncul lagi game dengan grafik yang lebih tinggi lagi sekelas PUBG dan Garena Free Fire. Dan dengan perkembangan processor dan GPU pada smartphone tidak menuntut kemungkinan akan bermuculan game-game dengan grafik yang lebih berat lagi.
Dan yang pasti suatu saat nanti tidak menuntut kemungkinan Game yang sedang kita mainkan di TUTUP. Dan segala sesuaau yang kita dapat akan Hilang dalam Sekejap. Dan waktu yang kita habiskan hanya terbuang begitu saja dan tidak dapat kembali pada diri kita.
3. Game berbeda dari Kehidupan kita
Semua yang ada di Game bukanlah sesuatu yang benar-benar nyata. Mungkin alur ceritanya sama namun rasa untuk menjalankannya tetaplah semu. Ketika kita berhasil menjadi pembalap nomor satu digame bukan berarti kita benar-benar nomer satu didunia nyata.
Karena untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan di dunia nyata tidak semudah bermain game, tidak semudah duduk didepan laptop atau smartphone kita dan menggerakkan jari-jari kita.
Di dalam kehidupan nyata kita perlu menguras segala tenaga dan fikiran kita untuk mencapainya, tubuh ini, fikiran ini, skill ini, semuanya yang mencerminkan diri kita akan mengambil bagian dalam proses perjalanan hidup kita.
Berbeda dengan bermain Game yang sebagian besar adalah dari imajinasi para Game Developer atau Game Desainer. Ketika kita berhasil menang di dunia game, dan mendapat banyak pujian dari para gamer lain bukan berarti kita akan mendapat pujian dari keluarga, tetangga, dan teman-teman kita.
Mungkin tetangga kita malah beranggapan bahwa kita adalah orang yang malas dan kerjaannya hanya duduk-duduk dirumah. "Mana mungkin dia akan menjadi orang sukses jika pekerjaannya gitu-gitu saja tiap hari?".
4. Bermain game sebagai pekerjaan, seberapa hebat?.
Mungkin pada poin 4 ini bisa saja bertentangan atau bahkan menghapus poin 3 diatas, yang mana poin 3 membedakan antara pekerjaan dan bermain game yang hanya untuk kesenangan saja.
Waktu selalu menjadi pintu perubahan, perubahan kebutuhan dan definisi pekerjaan seperti halnya game yang dulunya sebagai sarana untuk hiburan, sekarang di 2018 bisa menjadi sebuah peluang pekerjaan. Seperti menjadi seorang e-sport dan Youtuber.
Tapii...
Apakah sobat tau jika faktanya masih sedikit orang yang berhasil dibidang ini, kenapa bisa begitu?.
Seorang e-sport biasanya juga seoranag youtuber (tidak semua). Bisa kita lihat saat kita mencari tips bagaimana cara bermain game tertentu (misal Mobile Legend) kita bisa menemukan beberapa pro player yang mengupload tutorial bermain mereka di youtube (dapet uang dari adsense).
Dan faktanya, hanya beberapa pro player terkenal yang berhasil menggaet banyak viewer disatu game tertentu. Atau jika tidak begitu, hanya dikuasai oleh beberapa youtuber besar yang mengedepankan kualitas kreatifitas dalam penyajiannya yang PRO, jelas itu tugas Creator (Youtuber) bukan?.
Jadi intinya, SULIT.
Sedangkan jika dilihat dari pandangan masyarakat umum, bermain game masih dianggap tabu kalau dikaitkan dengan pekerjaan pokok. Ada juga orang yang bilang bermain game adalah pekerjaan yang kurang memberi manfaat secara nyata bagi kemajuan kehidupan manusia.
Karena masih banyak pekerjaan yang layak yang memberi dampak/manfaat secara langsung terhadap kemajuan dan kualitas hidup manusia dalam bermasyarakat.
Dan adapun dampak tidak langsung bagi kita seorang gamer (untuk pekerjaan). Misalnya dari segi kesehatan tubuh dan emosional. Dampak dari kesehatan tubuh yaitu pertama mata kita bisa jadi min karena berjam-jam menatap monitor smartphone atau laptop kita. Kedua dengan sedikitnya kita menggerakkan tubuh maka bisa jadi membuat penyakit lain seperti jantung.
Kesehatan emosional, saya merasa ketika bermain kita bisa merubah karakter kita secara tidak langsung. Seperti bagaimana kita sudah biasa dengan kata dan aktivitas "membunuh dan dibunuh", seakan kita menyesuaikan karakter kita pada game tersebut.
Selain itu juga adanya toxic player, ini saya rasakan dari temen-temen saya atau mungkin dari diri saya sendiri. Saat kita bermain game moba 5v5 dan bermain solo kita akan merasa kesal dan marah saat ada player dari tim kita yang tidak bisa bermain dengan baik (ngaco) sesuai harapan kita.
Jika saking kesalnya, kadang kita bisa berkata-kata dengan perkataan yang tidak baik bahkan kotor, secara tidak langsung ini merubah karakter/watak kita. Dan yang lebih parah lagi ada juga gamer yang sampai membuang komputer mereka karena emosi saat kalah dalam bermain.
4. Bermain game sebagai pekerjaan, seberapa hebat?.
Mungkin pada poin 4 ini bisa saja bertentangan atau bahkan menghapus poin 3 diatas, yang mana poin 3 membedakan antara pekerjaan dan bermain game yang hanya untuk kesenangan saja.
Waktu selalu menjadi pintu perubahan, perubahan kebutuhan dan definisi pekerjaan seperti halnya game yang dulunya sebagai sarana untuk hiburan, sekarang di 2018 bisa menjadi sebuah peluang pekerjaan. Seperti menjadi seorang e-sport dan Youtuber.
Tapii...
Apakah sobat tau jika faktanya masih sedikit orang yang berhasil dibidang ini, kenapa bisa begitu?.
Seorang e-sport biasanya juga seoranag youtuber (tidak semua). Bisa kita lihat saat kita mencari tips bagaimana cara bermain game tertentu (misal Mobile Legend) kita bisa menemukan beberapa pro player yang mengupload tutorial bermain mereka di youtube (dapet uang dari adsense).
Dan faktanya, hanya beberapa pro player terkenal yang berhasil menggaet banyak viewer disatu game tertentu. Atau jika tidak begitu, hanya dikuasai oleh beberapa youtuber besar yang mengedepankan kualitas kreatifitas dalam penyajiannya yang PRO, jelas itu tugas Creator (Youtuber) bukan?.
Jadi intinya, SULIT.
Sedangkan jika dilihat dari pandangan masyarakat umum, bermain game masih dianggap tabu kalau dikaitkan dengan pekerjaan pokok. Ada juga orang yang bilang bermain game adalah pekerjaan yang kurang memberi manfaat secara nyata bagi kemajuan kehidupan manusia.
Karena masih banyak pekerjaan yang layak yang memberi dampak/manfaat secara langsung terhadap kemajuan dan kualitas hidup manusia dalam bermasyarakat.
Dan adapun dampak tidak langsung bagi kita seorang gamer (untuk pekerjaan). Misalnya dari segi kesehatan tubuh dan emosional. Dampak dari kesehatan tubuh yaitu pertama mata kita bisa jadi min karena berjam-jam menatap monitor smartphone atau laptop kita. Kedua dengan sedikitnya kita menggerakkan tubuh maka bisa jadi membuat penyakit lain seperti jantung.
Kesehatan emosional, saya merasa ketika bermain kita bisa merubah karakter kita secara tidak langsung. Seperti bagaimana kita sudah biasa dengan kata dan aktivitas "membunuh dan dibunuh", seakan kita menyesuaikan karakter kita pada game tersebut.
Selain itu juga adanya toxic player, ini saya rasakan dari temen-temen saya atau mungkin dari diri saya sendiri. Saat kita bermain game moba 5v5 dan bermain solo kita akan merasa kesal dan marah saat ada player dari tim kita yang tidak bisa bermain dengan baik (ngaco) sesuai harapan kita.
Jika saking kesalnya, kadang kita bisa berkata-kata dengan perkataan yang tidak baik bahkan kotor, secara tidak langsung ini merubah karakter/watak kita. Dan yang lebih parah lagi ada juga gamer yang sampai membuang komputer mereka karena emosi saat kalah dalam bermain.
Nah supaya postingan ini tidak berat sebelah, maka adapun beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari bermain Game Online, yakni sebagai berikut ini :
Manfaat Dari Bermain Game Online
1. Mungkin akan menjadi Developer Game
Banyak dari para Developer Game mulanya adalah seorang Gamer. Mungkin semuanya akan melewati masa untuk menjadi seorang Gamer dahulu sebelum ingin menjadi seorang Gamer Developer yang sukses dimasa depan.
Game Developer adalah seorang pembuat Game yang meliputi Game Desainer, Game Artist, Game Programer, dll. Dan menurut saya mereka bukanlah orang yang gagal, tapi mereka adalah sesorang yang bekerja didunia imajinasi dan menyenangkan, orang-orang yang kreatif dan imajinatif.
Sekarang Game tidak hanya ada perang dan petualangan yang penuh imajinasi, tetapi sekarang Game juga digunakan untuk mendidik dan Promosi atau Marketing yang saya rasa cukup efektif.
2. Meningkatkan Imajinasi anak
Game adalah dunia imajinasi, didalam game anak akan belajar berbagai macam pelajaran yang di berikan oleh para Game Developer. Dan semua itu akan meningkatlan IQ dari si anak. Namun sayangnya banyak anak yang terlalu sering berimajinasi sehingga melupakan kehidupan nyata disekitarnya. Mungkin disinilah orang tua harus memperhatikan aktivitas dari si anak.
3. Menghilangkan stress
Saya merasa Game adalah tempat untuk menghilangkan stess yang cukup murah dan ada dimana saja, dari Laptop, Handphone, PS semuanya ada Gamenya. Di dalam game kita mampu melupakan sejenak rutinitas kehidupan kita yang membosankan, tapi tetap ingat bahwa itu sementara dan keindahan kehidupan nyata kita tidak sama dengan keindahan kehidupan di dalam Game.
4. Menjadikan sebagai pekerjaan E-sport dan Youtuber
Mulai ditahun 2018 semenjak munculnya game moba sekelas Mobile Legend dan AOV seakan-akan membuka pandangan masyarakat awam dan generasi pemuda indonesia sekarang untuk lebih mengenal E-sport dan Youtuber.
Ini bisa menjadi impianmu untuk menjadikan pekerjaan sekaligus hobi tanpa perlu menjadi seorang developer game yang tentunya lebih rumit karena kita harus bersahabat dengan pemograman.
Memang tidak semudah pekerjaan real dalam mencapai gaji pertama tetapi jika ditekuni bisa jadi membuahkan hasil yang diluar espektasi kita. E-sport dan Youtuber saya mengategorikan ini sebagai pekerjaan dalam dunia entertainment (hiburan).
Seperti halnya program-pogram di televisi, dari program pertandingan sepak bola sampai program yang kurang bernilai (full komedi) seperti facebooker. Jadi tidak benar-benar memberi dampak terhadap kemajuan kehidupan manusia tapi diperlukan untuk menghibur manusia karena manusia itu butuh hiburan. Jadi jelas hiburan itu penting kan sob.
Dan satu lagi, kadang saya kagum juga pada seorang Gamer sekaligus Youtuber, entah dia asli seorang Gamer atau fokus ke Youtuber. Ada salah satu dari mereka yang benar-benar membedakan antara Pekerjaan dan NgeGame (sebagai Youtuber).
Ada sekat tertentu yang sulit dilihat tapi saya merasakan bagaimana proses mereka membuat vidio tersebut. Baik dari cara dia memenejemen waktu dalam pembuatan dan bagaimana karakter dalam penyampainnya (dari segi konsep dan isi). Benar-benar unik, butuh skill kreatif dan totalitas dalam penggarapannya.
Baca Juga: Peluang Menjadi Youtuber Sukses dan Terkenal, Berani Mencoba?
Sepertinya ini juga menarik: Keputusan saya meninggalkan facebook
4. Menjadikan sebagai pekerjaan E-sport dan Youtuber
Mulai ditahun 2018 semenjak munculnya game moba sekelas Mobile Legend dan AOV seakan-akan membuka pandangan masyarakat awam dan generasi pemuda indonesia sekarang untuk lebih mengenal E-sport dan Youtuber.
Ini bisa menjadi impianmu untuk menjadikan pekerjaan sekaligus hobi tanpa perlu menjadi seorang developer game yang tentunya lebih rumit karena kita harus bersahabat dengan pemograman.
Memang tidak semudah pekerjaan real dalam mencapai gaji pertama tetapi jika ditekuni bisa jadi membuahkan hasil yang diluar espektasi kita. E-sport dan Youtuber saya mengategorikan ini sebagai pekerjaan dalam dunia entertainment (hiburan).
Seperti halnya program-pogram di televisi, dari program pertandingan sepak bola sampai program yang kurang bernilai (full komedi) seperti facebooker. Jadi tidak benar-benar memberi dampak terhadap kemajuan kehidupan manusia tapi diperlukan untuk menghibur manusia karena manusia itu butuh hiburan. Jadi jelas hiburan itu penting kan sob.
Dan satu lagi, kadang saya kagum juga pada seorang Gamer sekaligus Youtuber, entah dia asli seorang Gamer atau fokus ke Youtuber. Ada salah satu dari mereka yang benar-benar membedakan antara Pekerjaan dan NgeGame (sebagai Youtuber).
Ada sekat tertentu yang sulit dilihat tapi saya merasakan bagaimana proses mereka membuat vidio tersebut. Baik dari cara dia memenejemen waktu dalam pembuatan dan bagaimana karakter dalam penyampainnya (dari segi konsep dan isi). Benar-benar unik, butuh skill kreatif dan totalitas dalam penggarapannya.
Baca Juga: Peluang Menjadi Youtuber Sukses dan Terkenal, Berani Mencoba?
Sepertinya ini juga menarik: Keputusan saya meninggalkan facebook
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang kenapa saya harus meninggalkan dunia game online. Mungkin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda, karena kita memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat atau opini masing-masing. Namun saya berharap postingan ini bermanfaat.
Yang terpenting kita bisa mengatur waktu sesuai porsinya. Kalau saya jarang main game online. Lebih suka baca buku, googling atau nonton, mudah-mudahan dengan artikel ini kita bisa menjadi bijak. Makasih mas.
ReplyDeleteSelain game programmer pasti ada game tester yang mencoba atas kualitas game sebelum diedarkan ke publik.
Iya mas, setuju, harus pintar untuk membagi waktu. Saya juga lebih suka googling dan nonton film, kalau membaca buku saya tidak sering, tetapi lebih sering membaca artikel di Blog teman-teman blogger, hehe, :)
Deleteuntung saya ga suka nge-game hehehee *sayang leptop juga kalo keseringan bwt game*
ReplyDeletehehe, bener mbak, kasian laptop jika sering buat Ngegame, soalnya Game itu butuh kinerja lebih dari Laptop, terutama Game sepeti DOTA2 pasti membutuhkan spesifikasi RAM dan Processor yang lebih besar.
DeleteAlhamdulilah saya gak bisa game online. hehehe
ReplyDeletehadehhhhhh, :D salam kenal aja gan
DeleteHihi sebenarnya saya dulu juga terlalu banyak mehabiskan waktu untuk bermain game online, tapi itu ketika SMP. Yah masih saya anggap wajar lah. Toh, itu juga masih anak2 yang suka main. Tapi semenjak lulus SMA sampai kuliah sekarang, masih maen. Lebih serius malah, tapi untuk kesenangan semata. Ada waktunya juga, Weekend dan Libur Semester.
ReplyDeleteYah pinter2 atur jadwal aja, ketika kuliah ya belajar diselingi main. Ketika Libur ya main diselingi belajar ^^
-----
main2 ke blogpost ane yang lain nya yak gan ^^
hehehe, benar sekali gan, yang penting adalah bagaimana kita mengatur waktu dengan baik, efektif dan efesien :)
DeleteSaya juga dah tobat main game online, wkwkwk
ReplyDeletedulu berjam jam betah ngadep monitor...
hehe, semoga bisa konsisten ya gan.. yah akhirnya nyep*m juga yak ^_
Delete